top of page

Dare To Win ( Part 21: Novel Hijrah Ilmu )

  • Asary
  • Oct 3, 2016
  • 4 min read


Dalam perjalanan masa kuliah pasti ada yang namanya suka dan duka. Semua pasti punya cerita tersendiri, terkadang cerita itu menyenangkan atau malah menyedihkan. Kadang kita merasa tergoyang karena berada dalam kondisi yang sulit, atau kita merasa tenang karena kita sedang berada dalam posisi yang nyaman. Tapi itulah kehidupan, kalo kita masih banyak mikirnya tanpa sebuah aksi, berarti kita hanya seorang pemimpi. Karena presiden pertama Republik Indonesia bapak proklamator bangsa Indonesia Ir.Soekarno pernah berkata “Barangsiapa ingin mutiara, ia harus berani terjun di lautan yang dalam”. Jadi kalo ingin berhasil kita harus berani untuk mendapatkan kemenangan. Dan itu harus dengan sebuah keyakinan dan kerja keras yang tinggi.

Hal ini lah yang aku rasakan ketika menjalani masa kuliah. Aku merasa masa kuliahku hanyalah sebuah kumpulan masa yang sangat membosankan. Tiap hari pergi kekampus, ngerjakan tugas, terus makan bareng sama teman-teman dikantin atau rame-rame ngopi bareng di Warung Mak Nyak di kantin kampus Brawijaya. Dan itu selalu diulang-ulang setiap hari. Seperti sudah menjadi tradisi anak kuliahan, yang jelas ngopi bareng itu bukan lagi sebuah tradisi melainkan sudah menjadi kewajiban. Tapi bagiku lama-lama aktivitas seperti ini mulai membosankan. Padahal aku baru menjalani kuliah 2 semester tapi sudah merasakan jenuh dan bosan. Entah mengapa aku ingin sekali mencoba hal yang baru, dimana aku bisa meningkatkan wawasan, mendapatkan pengalaman baru dan juga pastinya networking ku semakin luas. Aku masih ingat sekali, hari itu ada kaka senior yang menawariku untuk bergabung dalam sebuah organisasi kemahasiswaan. Awalnya sih aku kurang begitu tertarik, tapi dengan pendekatan yang sederhana dan ramah oleh kaka senior akhirnya aku tertarik untuk bergabung. Ya, aku berpikir apa salahnya untuk dicoba dulu bergabung. Kalo nanti kurang pas atau mengganggu jam kuliah, aku juga bisa keluar dan fokus kuliah saja. Tapi dalam perjalanannya organisasi ini begitu berwarna dan dinamis. Yang jelas aku menemukan teman dan suasana kekeluargaan yang baru dan belum pernah kudapatkan sebelumnya.

Selain itu, ruang gerak untuk menambah wawasan ku khususnya dalam kelilmuan sangat membantu sekali, karena kami dalam seminggu selalu melakukan diskusi, dimana diskusi yang kami lakukan bukan hanya sebuah diskusi kosong tanpa makna. Karena sebelum melakukan diskusi aku diwajibkan untuk membaca buku dan harus menyelesaikannya dalam waktu 3 hari. Setelah itu, harus membuat sebuah rangkuman kecil, dimana rangkuman ini akan menjadi bahan diskusi kami nantinya. Bagiku ini sebuah tantangan besar, karena bagaimanapun aku bukan tipe orang yang suka membaca dan tak suka banyak diskusi. Tapi disinilah seni dan warnanya. Aku bisa menjadi faham bagaimana bisa memahami nilai dan estetika dari sebuah buku. Apakah bisa menjadi sebuah acuan bagi kita atau hanya sebuah pengantar tidur bagi kita untuk melanjutkan sebuah mimpi.

Hari demi hari aku semakin bersemangat untuk terus menambah wawasanku. Mencari rekanan baru yang bisaa diajak untuk diskusi dan sampai pada akhirnya temanku bukan lagi hanya dari satu fakultas melainkan dari semua fakultas yang ada dikampus Brawijaya. Dan itu semua melalui networking dari organisasi yang ku ikuti. Selain banyak teman baru, nilai lebihnya adalah aku bisa memahami karakter dan watak setiap orang yang baru ku kenal. Kadang ada dari temen-temen yang tidak mau mengalah atau suka berdebat, ada juga yang ingin argumentasinya selalu dibenarkan dan ada yang malah lebih baik diam dan menjadi pendengar yang baik dan baru berbicara lebih kearah fakta dan data bukan sebuah pendapat pribadi. Akhirnya aku tak ingin bergabung dalam satu organisasi kampus saja, melaikan aku harus bisa menempa diriku lagi di sebuah organisasi lainnya dalam kampus dan bisa membanggakan kampus Brawijaya dengan prestasi.

Ada beberapa organisasi yang aku ikuti dan dari beberapa organisasi tersebut mungkin menjadi salah satu senat di kampus Brawijaya cukup mengesankan. Aku pernah terpilih sebagai Dewan Perwakilan Mahasiswa Universitas Brawijaya dari total 60 ribu mahasiswa Brawijaya dan itu dilakukan melalui sistem Pemilihan langsung oleh seluruh mahasiswa Brawijaya, ya kalo di Negara Indonesia kaya DPR nya gitu lah. Tapi kita sifat dan kekuasaannya tidak seperti DPR lo ya. hehehe. Ya bangga sih bangga, bisa jadi salah satu aktivis mahasiswa Brawijaya. Tapi ini juga kalo bukan bantuan temen-temen di organisasi, yang jelas pasti aku gak akan mampu. Karena kami telah diajarkan untuk team work dan juga bisa saling melengkapi satu sama lain. Dan kebetulan teman-teman masih memberikan kepercayaan lebih untuk mewakili mereka agar bisa menjadi penyambung lidah bagi mahasiswa di Fakultas ku dan juga mahasiswa lainnya di kampus Brawijaya.

Dimulai dari situlah awal mimpiku semakin nyata dan aku percaya jika semua kerja keras dan mimpi yang pernah aku tulis bukanlah sebuah kesia-siaan belaka. Melainkan sebuah kenyataan jika kita harus berani menjadikan mimpi menjadi kenyataan.

Alhamdulillah beberapa dari target studi ku ada yang berjalan sesuai target walau terkadang juga ada yang meleset, selama 3,8 tahun kuliah di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya. Dari kampus biru ini juga, ada beberapa torehan prestasi yang bisa kuberikan untuk kampus Brawijaya. Walau hanya prestasi kecil tapi setidaknya anak kampung sepertiku sudah memberikan kenangan indah untuk kampus Brawijaya mampu dikenal baik di nasional dan Internasional.

Aku yakin inilah yang dinamakan sebuah hasil dari kerja keras dan kesabaran. Benarlah sebuah pesan dari sahabat nabi yaitu Ali bin Abi Thalid “ Yakinlah ada sesuatu yang menantimu selepas banyak kesabaran (yang kau jalani) yang akan membuatmu terpana hingga kau lupa pedihnya rasa sakit”. Jika kita bisa menjabarkan secara sederhana saja, semua hasil yang kita dapatkan adalah sebuah kesabaran dari setiap kerja yang kita lakukan.

Aku selalu meyakini jika sebuah lagu akan bisa merdu untuk didengarkan tergantung siapa yang menyanyikannya. Jika lagunya Noah terdengar fals berarti kalian sedang mendengarkan suaraku lah ya, hahaha. Tapi jika suaranya merdu dan empuk gitu berarti kalian sedang mendengarkan suara mahanya bang Ariel. Hehehe.

Jadi jelas jika kesuksesan itu tergantung dari manal awalan kita memulainya dan bagaimana kita mampu mengambil peluang yang ada, walau peluang itu sangat kecil sekali adanya. Ada beberapa hal penting yang selama hidup ini yang akan selalu ku ingat “ Ketika kita berharap mimpi menjadi kenyataan, kita sering lupa bagaimana mewujudkannya. Terkadang hal kecil yang bearada disekitar kita adalah wujud dari mimpi itu”.

So,, jangan pernah sia-siakan apapun disekeliling kalian ya. karena kita tidak pernah tau masa depan kita. Yang jelas berikanlah sikap yang terbaik dari yang kau miliki selama kita bernafas dan hidup dalam kebersamaan dari setiap makhluk yang ada dibumi ini.

Dari Seorang Tokoh Dunia Larispique Philidor. “Jangan pernah ragu dengan potensi yang ada dalam diri anda. Cobalah lihat kupu-kupu seandainya saja ia memiliki keraguan-keraguan, maka ia akan hidup dan mati sebagai seekor ulat bulu yang hanya bisa merangkak.”


 
 
 

Comentarios


bottom of page